PENGARUH PEMBERIAN KOLKISIN TERHADAP JUMLAH KROMOSOM BAWANG PUTIH (Allium sativum) LOKAL KULTIVAR DOULU

Abstract: Bawang putih lokal kultivar Doulu  berasal dari  Desa Doulu Kabupaten Karo Sumatera Utara. Bawang putih  lokal Doulu dikenal luas oleh masyarakat di Sumatera Utara karena rasa  yang pedas dan aromanya yang tajam. Jumlah kromosom bawang putih lokal ini sebanyak 16 =2n. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolkisin terhadap jumlah kromosom bawang putih (Allium sativum) pada konsentrasi dan lama waktu perendaman yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan metode squash. Rancangan percobaan yang digunakan adalah percobaan faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pemberian larutan konsentrasi kolkisin (D) dengan  3 taraf yaitu : 0,1% (D1), 0,2% (D2), dan 0,3% (D3). Faktor kedua adalah lama waktu perendaman  (T) dengan 4 taraf perlakuan  yaitu 6 jam (T1), 12 jam (T2), 18 jam (T3), dan 24 jam (T4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom bertambah secara euploid dan aneuploidi yang menyebabkan terbentuknya sel-sel poliploidi. Tipe-tipe poliploidi yang terbentuk yang ditemukan yaitu euploidi yang tetraploid   (4n) pada perlakuan D1T2, D2T3 dan D3T4. Kromosom yang bertambah secara aneuploid yaitu  2n + 4 pada perlakuan D2T2, 2n + 6 pada perlakuan D1T1; 3n + 6 pada perlakuan D1T3 dan D1T4 ; 4n + 1 pada perlakuan D2T1 dan T3D3; 4n +8 pada perlakuan D3T2;  5n +8 pada perlakuan D3T1 dan 6n +4 pada perlakuan D2T4.
Kata kunci: Kolkisin, metode squash, poliploid, aneuploid, euploidi
Penulis: Tumiur Gultom
Kode Jurnal: jpbiologidd160370

Artikel Terkait :