KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya memiliki sikap empati dalam kehidupan sehari-hari. Sikap empati merupakan keterampilan dasar dalam menjalin hubungan sosial yang dapat diajarkan, dikembangkan, dan dilatih. Siswa merasa berharga dan bahagia apabila dapat diterima dalam situasi kelompok oleh sebayanya. Kekurangan hubungan sosial pada siswamengakibatkan depresi hinggadrop out sekolah. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan empati siswa melalui konseling teman sebaya (KTS). Secara khusus, bertujuan untuk (1) mengetahui profil empati siswa sebelum diberikan bantuan KTS, (2) mengetahui rumusan hipotetik program KTS pada siswa, dan (3) mengetahui efektivitas KTS untuk meningkatkan empati siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dengan jumlah 175 orang yang berlokasi di SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Pemilihan lokasi penelitian disebabkan fenomena perilaku siswa yang kurang berempati dapat dilihat dari siswa susah bergaul, tidak akrab dengan teman, tidak peduli, ingin lebih populer, dan merasa tidak memiliki teman. Faktanya, terdapat 40% siswa pada kategori rendah, 45% siswa pada kategori sedang, dan hanya 15% siswa yang berada pada kategori tinggi, serta kurangnya jumlah guru bimbingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen-kuasi dengan nonequivalent (pretest-posttest) control group design, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara acak, untuk mengetahui perbedaan kelompok yang diberikan intervensi dengan kelompok yang tidak diberikan intervensi. Sebelum memberikan intervensi konselor sebaya diberikan pelatihan keterampilan KTS. Setelah intervensi, siswa yang memiliki empati rendah mendapatkan peningkatan skor dan perubahan prilaku yang positif. Sehingga, hasil temuan penelitian menunjukkan konseling teman sebaya efektif untuk meningkatkan empati siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.
KATA KUNCI: konseling teman sebaya (KTS); konseling kelompok; empati
Penulis: Ni Made Rahmi Suryawati
Kode Jurnal: jppendidikandd161728

Artikel Terkait :