PELAYANAN KETATAUSAHAAN PESERTA DIDIK PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 2 SEWON
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai (1) bentuk pelayanan ketatausahan
peserta didik; (2) pelaksanaan pelayanan ketatausahaan peserta didik; dan (3)
kendala pelayanan ketatausahaan peserta didik beserta solusi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis data
kualitatif. Penelitian berlangsung selama satu bulan yaitu bulan Mei sampai
Juni yang berlokasi di SMK Negeri 2 Sewon. Subyek penelitian ini adalah kepala
tata usaha sekolah dan petugas tata usaha sekolah sebagai pelaksana pelayanan
ketatausahaan peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi, dan studi dokumen. Uji keabsahan data yang digunakan pada penelitian
adalah derajat kepercayaan (credibility) dengan menggunakan teknik triangulasi
sumber dan teknik. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan model Miles and
Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian mengenai (1) bentuk pelayanan ketatausahaan peserta
didik yang diidentifikasi pada saat penerimaan peserta didik, pembinaan peserta
didik, evaluasi belajar peserta didik, mutasi peserta didik, dan pascakelulusan
peserta didik menunjukkan hasil berupa pelayanan data, pelayanan persuratan, pelayanan
dokumentasi, dan pelayanan informasi. (2) Pelaksanaan pelayanan ketatausahaan
peserta didik menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan dalam bentuk data tidak
dapat diberikan tepat waktu dan belum semua data yang dibutuhkan dapat
tersedia; pelaksanaan pelayanan dalam bentuk persuratan dapat memenuhi
kebutuhan tetapi sering mengalami penundaan; pelaksanaan pelayanan dalam bentuk
dokumentasi tidak dapat secara cekatan diberikan sesuai permintaan; pelaksanaan
pelayanan dalam bentuk informasi belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik.
(3) Kendala pelayanan ketatausahaan peserta didik menunjukkan bahwa terdapat
empat hal yang menjadi kendala, meliputi ruang tata usaha sekolah sebagai
tempat pelaksanaan pelayanan ketatausahaan peserta didik belum representatif
sehingga ruang tata usaha didesain lebih sederhana; jumlah pegawai tata usaha
sekolah sebagai pelaksana pelayanan ketatausahan peserta didik belum memadai
sehingga perlu memberdayakan guru serta mengoptimalkan peran tata usaha
sekolah; mobilitas kerja kepala sekolah yang tinggi; serta kesadaran petugas tata usaha sekolah
terhadap tugas dan tanggung jawabnya masih rendah.
Penulis: MIKA HARIYANI
Kode Jurnal: jppendidikandd142987