MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARYA ILMIAH REMAJA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja pada SMA Negeri di Kabupaten Sleman,meliputi: (1) Perencanaan; (2) Pengorganisasian; (3) Pelaksanaan; (4) Evaluasi;dan (5) Penghambat kegiatan ekstrakurikuler KIR.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolahbidang kesiswaan, koordinator kegiatan ekstrakurikuler, guru ekstrakurikulerKIR, dan peserta ekstrakurikuler KIR. Lokasi penelitian pada SMA Negeri diKabupaten Sleman. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR dilakukan setiap awal tahun ajaran baru, hal yang direncanakan meliputi peserta, guru pembimbing, sarana dan dana. (2) Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler KIR berbentuk fungsional denganstruktur lini, yang di dalamnya terdapat beberapa pengurus sehinggamemudahkan dalam koordinasi. (3) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR bersifat sebagai pembinaan siswa di bidang non akademik.
Tujuan dari ekstrakurikuler KIR adalah untuk mengasah bakat siswa dalam membuat karyailmiah. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah laporan, proposal, artikel, dan makalah. Metode yang digunakan guru untuk menyampaikan materi adalah ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Kegiatan dilaksanakan satu minggu sekali setelah jam kegiatan intrakurikulerselesai. (4) Evaluasi dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Evaluasi meliputi target yang telah ditetapkan, jumlah pertemuan yang harus dipenuhidalam satu semester, partisipasi siswa dalam pembelajaran dan hasil daripembelajaran. Pihak yang melakukan evaluasi adalah wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, koordinator dan guru ekstrakurikuler. (5) Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler KIR adalah siswa sering tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan sarana yang dibutuhkan dalam kegiatan ekstrakurikuler KIR belum semua terpenuhi yaitu, komputer dan sumber belajar.
Kata kunci: Manajemen, Kegiatan Ekstrakurikuler, Karya Ilmiah Remaja
Penulis: Sri Mulyani
Kode Jurnal: jppendidikandd143005

Artikel Terkait :