Kontribusi Bantuan Siswa Miskin terhadap Keberlangsungan dan Keberlanjutan Pendidikan Siswa

ABSTRAK: Bantuan siswa miskin (BSM) merupakan salah satu strategi implementasi kebijakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan yang bermutu bagi semua warga negara tanpa kecuali. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi BSM terhadap keberlangsungan sekolah yang terkait dengan Angka Putus Sekolah (APS), Angka Mengulang Kelas (AMK), disiplin dan prestasi belajar serta keberlanjutan pendidikan. Penelitian dilakukan dengan survei dan descriptive research di 12 kabupaten/kota sampel. Satuan pendidikan yang diteliti sebanyak 144 sekolah negeri, masing-masing 48 SD, SMP, dan SMA, serta melibatkan responden kepala sekolah, guru, orangtua masing-masing 144 responden dan 576 siswa. Hasil penelitian menemukan bahwa BSM: 1) berkontribusi positif terhadap rendahnya APS, bahkan menurunkan dari rata-rata 1,11% pada tahun 2010 menjadi 0,66% di tahun 2011, dan pada tahun 2012 turun lebih rendah lagi menjadi 0,46%; 2) menekan rendahnya AMK, dari 0,78% menjadi 0,65%, dan 0,64% (berturut-turut pada tahun 2010, 2011 dan 2012); 3) meningkatkan disiplin dan motivasi belajar, baik di sekolah maupun di rumah; 4) berkontribusi meningkatkan nilai hasil belajar sampai 0,39 poin pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris (diujikan secara nasional-UN/USBN); namun, diketahui bahwa BSM belum diorientasikan secara sistematis untuk keberlanjutan pendidikan siswa.
Keywords: kemiskinan, bantuan siswa, keberlangsungan, keberlanjutan pendidikan
Penulis: Philip Suprastowo
Kode Jurnal: jppendidikandd143404

Artikel Terkait :