IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI DI KOTA YOGYAKARTA

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan Pengelolaan Sampah Mandiri di Kota Yogyakarta dan memahami faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kebijakan Pengelolaan Sampah Mandiri di Kota Yogyakarta.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu Kepala Sub Bidang Daur Ulang Sampah Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kepala Sub Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, beberapa pengurus Pengelolaan Sampah Mandiri di Kota Yogyakarta yaitu pengurus Pengelolaan Sampah Mandiri Sami Karep dan Pengelolaan Sampah Mandiri Lintas Winongo. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi digunakan untuk mengecek keabsahan data penelitian. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi kebijakan Pengelolaan Sampah Mandiri dapat dikatakan baik secara umum. Komunikasi antar implementor maupun kelompok sasaran selalu dilakukan. Kekurangan sumber daya manusia di Bidang Pengembangan Kapasitas Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta untuk menjangkau wilayah Kota Yogyakarta dapat diatasi. Dana untuk masyarakat tidak diberikan, bantuan berupa peralatan. Disposisi positif dalam Pengelolaan Sampah Mandiri yaitu adanya dukungan, komitmen dan sikap demokratis implementor. Struktur birokrasi Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta terbagi dalam beberapa bidang, struktur ini memberikan kesempatan untuk setiap bidangnya meningkatkan kinerjanya. Merupakan Perda baru sehingga turunan kebijakan belum diterbitkan. Faktor pendukung implementasi kebijakan Pengelolaan Sampah Mandiri yaitu jumlah pelapak yang banyak. Faktor penghambat implementasi kebijakan Pengelolaan Sampah Mandiri yaitu mengubah mindset sebagian masyarakat yang tidak mudah. Sebagian masyarakat menganggap sampah adalah barang tidak memiliki nilai guna dan harus dibuang. Pemasaran hasil daur ulang sampah oleh masyarakat juga tidak mudah karena ketertarikan masyarakat terhadap barang daur ulang yang masih rendah.
Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Pengelolaan Sampah Mandiri
Penulis: RIMA RIFANTI  
Kode Jurnal: jpadministrasinegaradd141618

Artikel Terkait :