IDENTITAS BUDAYA PADA MAHASISWA BATAK TOBA YANG KULIAH DI MEDAN
Abstrak: Penelitian ini
diawali dengan semakin banyaknya ditemukan mahasiswa Batak yang dibesarkan di
Kota Medan, yang tidak lagi menggunakan bahasa Batak, bahkan dengan keluarga
mereka sendiri, dan kurangnya pemahaman akan nilai budaya utama Orang Batak,
yakni Hamoraon, Hagabeon dan Hasangapon serta pemahaman akan Dalihan na Tolu
sebagai konsep hubungan kekeluargaan pada orang Batak. Penelitian ini merupakan
penelitian komparasi non eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui
perbedaan identitas budaya yang terdiri dari aspek perception, importance,
esteem, maintenance dan behavioral expression pada mahasiswa Batak Toba yang
berkuliah di Universitas Sumatera Utara, ditinjau dari tempat subjek
dibesarkan. Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan identitas budaya
pada mahasiswa Batak Toba yang berkuliah di Universitas Sumatera Utara,
ditinjau dari tempat subjek dibesarkan, dalam hal ini antara yang lahir dan
besar di Tanah Batak Toba dan yang lahir dan besar di Kota Medan. Identitas
budaya mahasiswa yang lahir dan besar di Tanah Batak Toba lebih kuat
dibandingkan yang dimiliki oleh mahasiswa yang lahir dan besar di Kota Medan.
Diutarakan adanya kebutuhan untuk tetap mentransmisikan nilai-nilai budaya
terhadap generasi muda, agar nilai-nilai ini tetap terjaga.
Penulis: Meutia Nauly, Vivi
Fransisca
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd150032