RUANG PUBLIK KATUP PENYELAMAT PENDUDUK LANJUT USIA (STUDI GERONTOLOGI SOSIAL DI PONDOK SEPUH PAYAMAN MAGELANG)
ABSTRACT: Penduduk lanjut usia
masih sering dianggap beban ketimbang aset terlebih makin masifnya
industrialisasi. Industrialisasi menjadikan lansia kelompok rentan dan
marginal. Merubah mindset lansia sebagai aset membutuhkan komitmen dan dukungan
semua pihak termasuk keluarga dan kerabat lansia. Warga lansia harus disediakan
ruang publik deliberatif dalam pembangunan, pelayanan sosial dan mental
spiritual dalam menghadapi akhir hidupnya. Ruang publik yang mengakomodir
pelayanan sosial untuk terus menghidupkan mental spiritual dibutuhkan lansia,
Pondok Sepuh Payaman Magelang salah satunya. Tulisan ini memfokuskan pada
kajian tentang gerontologi sosial dalam konteks marginalisasi lansia dalam
pusaran industrialisasi sekaligus membahas pelayanan lansia dalam bentuk ruang
publik yang ramah bagi mereka. Artikel ini menggunakan pendekatan naturalistik
dengan wawancara dan observasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam studi ini.
Hasil penelitian menunjukkan pondok sepuh menjadi salah satu model ruang publik
di Indonesia yang berfokus pada pelayanan sosial keagamaan yang nyaman bagi
lansia. Prinsip kebebasan, kesamaan, dan kemerdekaan menjadi hal kunci pada
pondok ini. Interaksi dan sosialisasi yang berlangsung didalamnya meningkatkan
eksistensi dan kebermanfaatan ditengah marginalisasi kelompok lanjut usia baik
di desa maupun kota.
Penulis: Luhung Achmad Perguna
Kode Jurnal: jpsosiologidd160357