PEMBAGIAN EPISTEMOLOGI HABERMAS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL-BUDAYA
Abstrak: Sebagai cabang
filsafat yang memelajari hakikat ilmu pengetahuan, epistemologi agaknyapaling
terabaikan dalam dunia penelitian. Sebagian peneliti muda umumnya beranggapan
bahwaepistemologi hanyalah ulasan filsafat yang abstrak dan tidak ada kaitannya
dengan metodologi.Implikasinya, setiap penelitian yang dilakukan tidak
didasarkan pada sifat realitas yang akanditeliti, tetapi lebih pada pilihan
metode yang dikuasai. Akibatnya, penelitian yang dilakukantelah mengalami bias
metodologi sejak dari awalnya. Tulisan ini akan menguraikan pembagianepistemologi
menurut Jurgen Habermas. Filsuf ini telah membagi paradigma Ilmu Pengetahuanmenjadi
tiga, yaitu (1) Paradigma positivisme atau juga disebut sebagai technical
knowledge interest/ ilmu pengetahuan dominatif, (2) Paradigma Interpretatif/
Humanistik atau juga disebut sebagai practical knowledge interest/ ilmu
pengetahuan deskriptif, dan (3) Paradigma Kritis atau yang disebutemancipatory
knowledge interest/ilmu pengetahuan yang membebaskan. Dengan mengetahui
kelebihan dan kelemahan masing-masing paradigma tersebut, diharapkanpeneliti
dapat menyadari bahwa penetapan metodologi yang digunakan akan disesuaikan
dengan sifat realitas yang diteliti.
Penulis: Anas Saidi
Kode Jurnal: jpantropologidd150132