MAKNA INTERAKSI SIMBOLIK PADA PROSES UPACARA ADAT CUMPE DAN SAMPUA SUKU BUTON DI SAMARINDA
Abstrak: Artikel ini membahas
mengenai Makna Interaksi Simbolik Pada Proses Upacara Adat Cumpe dan Sampua
Suku Buton di Samarinda.Dibawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Nurfitriyah, M.S selaku
dosen pembimbing I dan Sabiruddin, S.Sos.I, M.A selaku dosen pembimbing II,
Program Studi Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial da Ilmu Politik Universitas
Mulawarman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan
menganalisis makna interaksi Simbolik Dalam Proses Upacara Adat Cumpe Dan
Sampua Suku Buton di Samarinda.
Peneliti menggunakan teori interaksi simbolik yang dikembangkan oleh
George Herbert Mead dan Herbert Blummer untuk menganalisis makna Interaksi
Simbolik Pada Proses Upacara Adat Cumpe dan Sampua Suku buton di Samarindabukan
hanya menganlisis makna dari sebuah simbol upacara adat buton tetapi juga ingin
lebih mengetahui proses awal yang terjadi pada proses upacara adat tersebut.
Inti pada penelitian ini adalah mengungkap bagaimana cara manusia menggunakan
simbol-simbol yang merepsentasikan apa yang akan disampaikan dalam proses
upacara adat Buton, secara teoritis interaksi simbolik merupakan kehidupan
sosial yang pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan
simbol-simbol jadi sebuah simbol tidak dibentuk melalui paksaan mental
merupakan timbul karena makna diberikan oleh manusia sendiri.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti bersifat kulaitatif dan fokus
penelitian ini dimaksudkan dengan pembatasan studi yang dapat memudahkan
peneliti dalam mengelola data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan sesuai
dengan masalah yang dirumuskan maka penelitian ini memfokuskan pada fungsi
interaksi Simbolik dalam Proses Adat Cumpe dan sampua Suku Buton di Samarinda,
simbol atau perlengkapan yang digunakan dari upacara tersebut (1) Popolo, (2)
Kuru’e, (3) Lempagi tetengkala, (4) Daun Sirih dan Tanah, (5) pakaian Adat yang
di pakai, (6) Kain Putih.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa makna yang terkandung pada proses
Interaksi Simbolik pada proses yang telah disepakati oleh para dewan adat.
Penulis: Rukyah Wanulu
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160163