Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Desa Pakraman Di Bali (Studi Kasus di Banjar Sari, Desa Pakraman Sukahet dan Banjar Pande Mas, Desa Adat Kuta)
ABSTRAK: Bali merupakan pulau
yang kaya akan warisan budaya dan kesenian tradisional yang beragam. Salah
satunya adalah alat komunikasi tradisional yaitu kulkul. Kulkul adalah alat
komunikasi bagi organisasi tradisional Bali (desa adat, banjar adat, dan
subak). Desa Pakraman Sukahet dan Desa Adat Kuta menjadi fokus pengamatan dalam
penelitian ini dengan mengerucut kepada masing-masing satu banjar adatnya,
yaitu Banjar Sari dan Banjar Pande Mas Kuta. Tujuan penelitian ini adalah
ingin mengetahui perkembangan penggunaan
kulkul sebagai media komunikasi dalam desa pakraman di Bali dan ingin
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kulkul sebagai media
komunikasi tradisional dalam desa pakraman di Bali. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan metode studi kasus analisis situasional. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interactive model,
Milles dan Huberman. Hasil pembahasan dalam penelitian ini menunjukan bahwa
eksistensi kulkul di kedua desa adat tersebut masih terjaga dan masih aktif
digunakan sesuai dengan fungsinya di tengah perkembangan globalisasi, khususnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di samping pengunaan kulkul
yang masih aktif, penggunaan kulkul bulus di Desa Adat Kuta sudah ditinggalkan.
Penggunaan kulkul pemuda juga sudah tidak aktif lagi di Banjar Sari dan Banjar
Pande Mas Kuta.
Penulis: I Dewa Gede Aditya
Dharma Putra, Dewi Yuri Cahyani, I Dewa Ayu Sugiarica Joni
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160246