KEKERASAN ATAS NAMA AL-QURAN: Penganuliran Ayat-ayat Damai dengan Ayat Pedang dan Pengaruhnya dalam Formasi Fiqh Jih

Abstract: Tulisan ini difokuskan berbicara tentang justifikasi kekerasan atas nama kitab suci Alquran, seperti yang pernah melatarbelakangi pemboman di Indonesia, terutamayang dilakukan oleh Imam Samudera. Justifikasi tersebut bertolak dari penganuliran (naskh) luar biasa terhadap keberlakuan ratusan ayat-ayat damai yang disebutsebagai ayat kesabaran, pemberian maaf atau ayat rekonsiliasi dengan hanya satu atau sedikit ayat yang disebut sebagai ayat pedang. Status penganuliran luar biasa tersebut menjadi kontroversi yang tak berkesudahan di kalangan pakar ilmuilmu Alquran. Para ulama tidak hanya berpolemik dalam mengidentifikasi ayat mana yang disebut sebagai ayat pedang dan ada atau tidaknya penganuliran, melainkan juga jumlah ayat damai yang dianulir tersebut yang berkembang secara dramatis dalam sejarah yang panjang. Penganuliran tersebut bertolak dari penafsiranayat-ayat damai secara tidak utuh, seperti pemahaman ayat yang tidak sesuai dengan konteks sesungguhnya dan penganuliran ayat-ayat teologis dan moral yang tidak mungkin teranulir. Penganuliran tersebut berpengaruh besar dalam formasi fiqh jih.
Keywords: ayat pedang, penganuliran (naskh), fiqh jihad, dan kekerasan
Penulis: Wardani
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd110316

Artikel Terkait :