IMPLIKASI PEMIKIRAN EPISTEMOLOGI IBN RUSHD
ABSTRACT: Kajian epistemologi
mendiskusikan tentang sumber dan metode pengetahuan. Menurut Ibn Rushd,
pengetahuan bersumber atas 2 hal: wahyu dan realitas, baik fisik maupun
non-fisik. Namun, kedua sumber ini tidak bersifat mandiri melainkan satu
kesatuan yang tidak ter pisahkan, sehingga pengetahuan yang lahir dari kedua
nya tidak saling ber tentangan. Sarana yang digunakan untuk mendapat kan
pengetahu an ter diri atas 3 hal: indera eksternal, indera internal, dan
intelek, sedang metode nya terdiri atas 2 tahapan, yaitu pembentuk an teori
(tas}awwur) dan penalaran logis (tas}di>q). Pemikiran epistemologi Ibn Rushd
ini mem punyai konsekuensi-konsekuensi tertentu. Konsep dua sumber penge tahuan
dapat mempertemukan agama dan filsafat, tetapi juga dapat menggiring kepada
materialism dan sekularisme jika di p isahkan. Sementara itu, pada aspek
sarana, pemberian prioritas pada rasio di banding intelek dapat dianggap mengerdilkan
potensi dasar manusia yang tidak hanya terdiri atas rasio, tetapi juga emosi
dan spiritualitas, padahal potensi emosi dan spiritual dinilai lebih besar
daripada rasio yang hanya menyumbang 20% dari kesuksesan manusia.
Penulis: A. Khudori Soleh
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd120280