FETISISME RAS KAUKASOID DAN RAS MONGOLOID SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN DALAM SINETRON INDONESIA
ABSTRAK: Budaya populer yang
tumbuh seiring dengan industrialisasi memengaruhi produksi per- filman di
Indonesia. Salah satu genre perfilman di Indonesia adalah sinetron. Sinetron
yang di- kategorikan sebagai produk seni kitsch memiliki dua kriteria yaitu
sebagai komoditi seni yang populer dan sebagai komoditi dagang yang
menghasilkan keuntungan ekonomis. Sebagai se- buah produk seni kitsch yang
merupakan dasar pembuatan karyanya adalah selera masyarakat kebanyakan maka
sinetron harus jeli dalam melihat keadaan dan latar belakang masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini
menggambarkan masyara- kat Indonesia yang merupakan ras Melayu telah dijajah
oleh ras Kaukasoid dan Mongoloid sebelum tahun 1945 dan setelahnya. Efek dari
penjajahan ini adalah ras Melayu telah ditanami fantasi yang menjadi stereotip
mengenai ras Kaukasoid dan Mongoloid yang berakhir dengan fetisisme. Fetisisme
ini dijadikan sebagai strategi pemasaran oleh produser dan sutradara un- tuk
menarik antusiasme calon penonton sinetron. Caranya dengan menampilkan aktor
dan aktris Melayu keturunan Kaukasoid dan Mongoloid sebagai pemeran utama.
Penulis: Dimas Yudhistira,
Aquarini Priyatna, Dade Mahzumi
Kode Jurnal: jpantropologidd140103