ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PILKADA KALTIM di SURAT KABAR KALTIM POST dan TRIBUN KALTIM EDISI 11 MEI 2013
Abstrak: Pilkada Kaltim 2013
yang diikuti oleh tiga pasang calon Gubernur, yakni Awang Faroek-Mukmin
Faisyal, Farid Wadjdy-Makmur HAPK, dan Imdaad Hamid-Ipong Muchlissoni,
sebelumnya terancam hanya akan diikuti oleh pasangan incumbent Awang-Mukmin
saja. Hal ini dikarenakan tingginya elektabilitas calon incumbent, hingga
muncul anggapan tidak ada yang berani menantang pasangan Awang-Mukmin, terlihat
dari mepetnya deklarasi dua calon lain.
Media massa adalah sebuah ruang dimana ideologi dipresentasikan. Ini
berarti di satu sisi media dapat menjadi sarana penyebaran ideologi penguasa,
alat legimetasi, dan kontrol atas wacana publik. Setiap media mempunyai frame
yang berbeda dalam mengemas sebuah berita, tergantung bagaimana ideologi
masing-masing media massa. Berangkat dari hal ini penulis mencoba mencari tahu
bagaimana Harian Kaltim Post dan Tribun Kaltim edisi 11 Mei 2013 mengemas
pemberitaan tentang peta politik Kaltim jelang Pilkada 2013. Berdasarkan
analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki.
Dengan indikator penelitian yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris,
serta teori komunikasi massa yakni teori agenda setting. Dimana apa yang
dianggap penting oleh media juga dianggap penting oleh kita selaku pembaca
ataupun pemirsanya. Data yang dikumpulkan melalui kliping berita, buku-buku
teks, internet, serta dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian ini. Di
dalam memberitakan peristiwa, subjektivitas pemberitaan tetap tidak dapat
dihindari oleh kedua media. Namun, Kaltim Post nampak lebih berusaha untuk
tetap menunjukkan objektivitas dan lebih menjunjung tinggi etika jurnalisme
daripada Tribun Kaltim.
Penulis: Ah. Januar As’ari
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160152