ANALISIS KINERJA KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2007-2013 DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH
ABSTRAK: Pendapatan asli
daerah (PAD) dan dana perimbangan merupakan sumber penerimaan daerah dan bila
semakin besar penerimaan PAD maka semakin kecil ketergantungan pada pemerintah
pusat, sebab PAD merupakan sumber penerimaan dari dalam daerah sendiri yang di
pungut berdasarkan ketentuan undang-undang yang berlaku. Penelitian ini
bertujuan mengetahui besar kecilnya tingkat kemandirian, ketergantungan dan
desentralisasi selama kurun waktu 2007-2013, di kabupaten banggai dan dari
hasil analisis dapat di lihat rata-rata kinerja keuangan daerah menggambarkan
kinerja keuangan yang belum optimal dalam menjalankan atau melaksanakan otonomi
daerah, hal itu dapat di lihat dari hasil PAD yang di capai masih sangat kecil
dan dapat di tunjukan dengan indikator-indikator kinerja keuangan daerah:
Pertama analisis rata-rata kemandirian keuangan daerah tahun 2007-2013 adalah
23,86% sehingga di klasifikasi menurut kriteria penilaian bahwa rasio
kemandirian bersifat cukup artinya belum sepenuhnya mandiri masih
ketergantungan bantuan dana pada pemerintah pusat, kedua bahwa rata-rata
ketergantungan keuangan daerah tahun 2007-2013, adalah 30,73% sehingga
diklasifikasikan menurut kriteria penilaian bahwa rasio ketergantungan bersifat
cukup artinya belum spenuhnya mandiri masih ketergantungan dengan pemerintah
pusat. Ketiga analisis rasa-rasa rasio desentralisasi keuangan daerah tahun
2007-2013 adalah 25,52% sehingga di klasifikasikan menurut kriteria
penilaian bersifat sedang, hal ini
mengandung makna bahwa kontribusi PAD dalam menopang pendapatan daerah
cenderung masih sangat rendah. Keempat berdasarkan hasil analisis bahwa
efektifitas pengelolaan keuangan daerah sebesar 109,86% hal ini menunjukan
bahwa diatas 100% merupakan sangat efektif.
Penulis: Yofandi Djibran
Himran, Rosalina Anna Maria Koleangan, George M.V. Kawung
Kode Jurnal: jpakuntansidd160402