USIA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI
ABSTRACT: Ditemukan lebih dari
200 juta anak di bawah 5 tahun tidak berkembang sesuai umur. Kebanyakan
ditemukan di daerah Asia selatan dan Afrika bagian Sahara, yang dikarenakan
oleh kemiskinan, nutrisi yang kurang, krisis kesehatan dan lingkungan yang
tidak memadai. Deteksi dini tumbuh kembang di Kabupaten Bantul pada tahun 2008
belum mencapai 100%. Cakupan bayi yang diberi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di
Puskesmas Imogiri I sebesar 45,75% dan Puskesmas Imogiri II sebesar 19,59%, dan
ditemukan keterlambatan perkembangan tidak sesuai umur pada perkembangan
motorik halusnya sebesar 3,8%. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian
MP-ASI dengan gangguan perkembangan motorik halus pada bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Imogiri I, Bantul, Yogyakarta.
Metode: Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Subjek penelitian adalah bayi usia 0-12 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Imogiri I sebanyak 413 bayi dengan sampel 133 bayi menggunakan teknik
quota sampling. Instrumen penelitian ini adalah checklist dan lembar DDST II.
Analisis data yang menggunakan uji statistik multivariat yaitu chi square
dengan signifcancy level 0,05. Hasil: Proporsi bayi yang diberi MP-ASI sebelum
usia 6 bulan adalah 26,3% , bayi yang mengalami perkembangan motorik halus bayi
sesuai dengan usianya sebanyak 73,3%. Besarnya risiko bayi yang mengalami
gangguan perkembangan motorik halus pada bayi yang diberikan MP-ASI sebelum
usia 6 bulan sebanyak 31, 4% dan besarnya risiko bayi yang mengalami gangguan
perkembangan motorik halus pada bayi yang diberikan MP-ASI mulai sejak usia 6
bulan sebesar 6,1%.
Simpulan: Hasil uji chi square didapatkan nilai χ2 sebesar 14,815 pada df
1 dengan taraf signifkansi (p) 0,000 bahwa ada hubungan antara pemberian MP-ASI
pada bayi sebelum usia 6 bulan dengan kejadian gangguan perkembangan motorik
halus bayi. Dan hasil perhitungan RR didapatkan bahwa pemberian MP-ASI sebelum
usia 6 bulan merupakan faktor risiko dari kejadian gangguan perkembangan
motorik halus pada bayi (5,133).
Penulis: Sylvi Wafda Nur
Amelia, Suherni, Margono
Kode Jurnal: jpkebidanandd130138