PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR
Abstrak: Banyak hal yang mempengaruhi akseptor dalam
memilih alat kontrasepsi jangka pendek. Salah satu alasan adalah mengenai
pengetahuan tentang KB, pengetahuan dapat dilihat dari tingkat pendidikan serta
informasi dari petugas kesehatan. Alasan yang lain karena usia, efek samping,
jumlah anak, alasan karena agama, alasan karena sosial ekonomi yaitu biayanya
terlalu mahal. Sehingga banyak faktor yang menjadi alasan akseptor menggunakan
alat kontrasepsi jangka pendek. Tujuan: Untuk mengetahui penggunaan alat
kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur di Dusun Wonocatur Desa Banguntapan Bantul
tahun 2013. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasangan Usia
Subur di Dusun Wonocatur. Sampel yang digunakan sebanyak 105 responden. Data dianalisis
secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian di Dusun Wonocatur yang menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang 45.7% dan jangka pendek 54.3%. Pasangan Usia Subur dengan
tingkat pendidikan tinggi memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang
yaitu 11.4% sedangkan pendidikan dasar memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka
pendek yaitu 25.7%. Pasangan Usia Subur dengan tingkat pendapatan tinggi
memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang yaitu 40% dan untuk
pendapatan rendah menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu 33.3%.
Pasangan Usia Subur dengan usia reproduksi sehat memilih menggunakan alat
kontrasepsi jangka pendek yaitu 21.9% dan usia reproduksi tidak sehat yang
menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang sebesar 33.3%. Pasangan Usia Subur
dengan jumlah anak lebih dari satu memilih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek
yaitu 44.8%. Kesimpulan: Pasangan Usia Subur di Dusun Wonocatur masih banyak
menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek.
Penulis: Ika Wahyu Mayangsari,
Retno Heru Setyorini, Cahyaning Setyo Hutomo
Kode Jurnal: jpkebidanandd130135