PENGARUH KEPUASAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) JASA PELAYANAN KONSELING OLEH APOTEKER DI APOTEK
ABSTRAK: Konseling merupakan
salah satu pelayanan farmasi klinik yang dilakukan oleh apoteker di apotek.
Konseling bertujuan memberi edukasi tentang pemahaman pasien terhadap terapi
yang dijalaninya, meningkatkan kepatuhan, memotivasi pasien untuk ikut ambil
bagian dalam kesehatannya serta meningkatkan cost effectiveness. Kebutuhan
masyarakat terhadap konseling meningkat seiring dengan perkembangan penyakit
dan permasalahan di bidang kesehatan, khususnya bidang kefarmasian. Hal ini
merupakan tantangan bagi apoteker untuk memberikan pelayanan konseling yang
berkualitas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada
masyarakat. Kepuasan dan kemauan membayar (Willingness to Pay / WTP) dapat
menggambarkan kualitas konseling berdasarkan preferensi masyarakat. Hubungan
antara WTP dan kepuasan berlangsung sepanjang waktu sehingga memberikan dampak
positif terutama dari aspek bisnis. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik observasional melalui survei. Data diperoleh dari kuisioner yang
diberikan kepada 82 pasien yang berkunjung ke apotek di wilayah Sukoharjo dan
telah mendapatkan pelayanan konseling oleh apoteker. Kepuasan diukur
berdasarkan 4 dimensi, yaitu : tangible, reliability, responsiveness dan
assurance. WTP jasa konseling apoteker di apotek diukur menggunakan metode
payment card. Pengaruh kepuasan terhadap WTP jasa pelayanan konseling oleh
apoteker di apotek dianalisis menggunakan pearson correlation (p-value <
0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan tidak berpengaruh terhadap
WTP jasa pelayanan konseling oleh apoteker di apotek (p-value = 0,943).
Penulis: Mariska Sri
Harlianti, Tri Murti Andayani, Diah Ayu Puspandari
Kode Jurnal: jpfarmasidd160226