Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Sepsis dengan Gangguan Ginjal
Abstrak: Telah dilakukan
kajian observasional secara prospektif terhadap penggunaan antibiotik meliputi
aspek farmakokinetika klinik dan kualitas antibiotik secara kualitatif pada
pasien sepsis dengan gangguan ginjal di Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit
X. Pasien sepsis dengan gangguan ginjal ini diterapi dengan antibiotik selama 4
bulan. Antibiotik yang dievaluasi adalah yang ekskresi utamanya di ginjal
meliputi jenis antibiotik, dosis, frekwensi, lama penggunaan, dan interaksi
yang bermakna klinis. Evaluasi antibiotik secara kualitatif menggunakan metode
Gyssens. Total pasien berjumlah 40 orang, diterapi dengan 8 jenis antibiotik
dan diantaranya ada 5 antibiotik diekskresi utama melalui ginjal. Dari 5 jenis
tersebut, ditemukan penyesuaian dosis dengan tepat pada (n=29;74,3%) dan
penyesuaian dosis yang tidak tepat (n=10;25,7%) yang melebihi dosis individual
yang dihitung secara farmakokinetik. Terdapat 5 jenis interaksi yang bermakna
secara klinik. Evaluasi pemakaian antibiotik secara kualitatif dengan metode
Gyssens, diperoleh kategori pasien tidak lengkap/VI (N=4; 10%), kategori tidak
efektif/IVa (n=2; 5%), kategori tidak aman/IVb (n=1; 2,5%), kategori spektrum
tidak sempit/IVd (n=1; 2,5%), kategori dosis tidak tepat/IIa (n=9; 22,5%), dan
kategori bijak/tepat/0 (n=23; 57,5%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa secara umum penggunaan antibiotik yang diekskresikan sebagian besar
melalui ginjal tidak memperlihatkan dampak yang buruk pada fungsi ginjal
pasien.ABSTRACT: Prospective observational study was conducted to investigate
antibiotic using, by evaluating clinical pharmacokinetic and antibiotic quality
on septic patient with kidney disorder in Interne Department at Hospital X.
Septic patients with kidney disorder treated with antibiotic for 4 months. The
evaluated antibiotic are excreted by kidney mainly. The clinical aspects of
evaluation are kinds of antibiotic, dosage, frequency, period of treatment, and
clinical drug interaction. The
evaluation of antibiotic quality used Gyssens method. Total respondens were 40
patients, treated with 8 kinds of antibiotic. Among 8 of them, there were 5
antibiotic which were excreted mainly by kidney. From five antibiotics, it was
found that the accurate dosage adjustment on 29 patients (74,3%), and
unproperly adjustment in 10 patients (10,25%) that adjust upper individual
dosage that calculate pharmacokinetically. There were five interactions that
clinically significant. The evaluation of antibiotic using qualitatively by
Gyssens method found that 4 patients (10%) as incomplete therapy/VI category,
two patients (5%) were ineffective category IVa, 1 patient (2,5%) as unsafe
category IVb, 9 patients (22,5%) as inappropriate dosage adjustment, and 23
patients (57,5%) as appropriate antibiotic category 0. Conclusion: Using
antibiotic that mainly excreted by kidney in septic patients with kidney
disorder, generally doesn’t show bad impact in kidney of patient.
Penulis: Hidayati, Helmi
Arifin, Raveinal
Kode Jurnal: jpfarmasidd160249