ANALISIS ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN SENG BERDASARKAN STATUS WILAYAH PADA ANAK YANG KURUS (WASTING) USIA 17 – 12 TAHUN DI PULAU KALIMANTAN (RISKESDAS 2010)
Abstrak: Gizi kurang dan gizi
buruk masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Wasting adalah
gangguan pertumbuhan dimana berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) tidak
seimbang. Masih tingginya prevalensi Wastingmempunyai implikasi bahwa Indonesia
menghadapi resiko rendahnya kualitas sumber daya manusia. Prevalensi kekurusan
terlihat paling rendah di provinsi Papua yaitu 4.3% dan paling tinggi di
provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu 12.4% dan tertinggi kedua adalah
Kalimantan Selatan yaitu 11,7%. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui
perbedaan asupan energi, protein dan seng berdasarkan status wilayah pada anak
yang kurus (wasting) usia 7-12 tahun di Pulau Kalimantan. Pada penelitian ini
menggunakan data yang sekunder Riskesdas 2010 dengan pendekatan cross-sectional
dan dengan jumlah sampel keseluruhan (n=259) selanjutnya pengujian statistik
menggunakan uji t-test independen dan korelasi. Dari hasil uji analisis
statistika ditemukan bahwa Ada perbedaan bermakna antara asupan energi, protein
dan seng berdasarkan status wilayah (p<0,05), dan ada hubungan bermakna
antara asupan energi dengan status gizi kurus (wasting) pada (p<0,1). Perlu
adanya perhatian dari orang tua mengvenai asupan zat gizi makro (energi dan
protein) serta mineral (seng), disertai dengan peningkatan program pendidikan
gizi seimbang melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah.
Penulis: Febie Dwi Aryati
Kode Jurnal: jpkesmasdd140602