Sprinkles: Strategi Baru Pengendalian Defisiensi Zat Besi dan Anemia pada Bayi dan Anak di Negara Berkembang

Abstract: Anemia defisiensi besi pada bayi dan anak-anak merupakan masalah gizi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, sementara program suplementasi dengan sirup atau tetes besi folat tidak efektif sehingga kepatuhannya rendah akibat keluhan rasa logam, pewarnaan gigi, gangguan lambung, dan potensi overdosis. Untuk meningkatkan kepatuhan suplementasi, telah dikembangkan formula micronutrient sprinkles, suatu metode baru fortifikasi zat besi yang dienkapsulasi dalam bentuk serbuk pada makanan tambahan berisi multi vitamin dan mineral. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengobatan anemia pada bayi dan anak dengan formula sprinkles. Studi ini didasarkan pada rangkaian studi efikasi di Ghana dan beberapa negara lainnya. Hasil studi membuktikan bahwa suplementasi besi dengan sprinkles mempunyai efektivitas yang sama dengan sirup atau tetes besi dalam mengobati anemia dengan tingkat kepatuhannya sangat tinggi. Di Indonesia, sprinkles besi telah banyak digunakan, termasuk untuk meningkatkan status gizi anak-anak pada saat bencana. Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor telah mengembangkan sprinkles dengan nama Taburia yang telah diuji efikasi di Jakarta. Saat ini Taburia digunakan di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.
Kata kunci: Anemia, bayi, anak-anak, defisiensi besi, sprinkles
Penulis: Helwiah Umniyati
Kode Jurnal: jpkesmasdd110203

Artikel Terkait :