SELF-ASSESSMENT DALAM KEGIATAN DISKUSI PROBLEMBASED LEARNING FAKULTAS KEDOKTERAN: KAJIAN NARATIF
ABSTRAK: Asesmen peforma
peserta didik dalam diskusi problem-based learning (PBL) masih banyak
diperdebatkan. Salah satu asesmen yang menerapkan prinsip pembelajaran dewasa
adalah self-assessment (SA). Namun pada kenyataannya, lebih banyak fakultas
kedokteran menggunakan asesmen tutor dibandingkan dengan SA karena dinilai
kurang akurat. Banyak penelitian melaporkan ketidakakuratan SA disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan ketrampilan SA. Kajian literature ini bertujuan untuk
mengeksplorasi lebih lanjut tentang SA dan prinsip dasar penyusunan instrument SA
untuk diskusi PBL fakultas kedokteran.
Metode: metode penelitian yang diterapkan berupa kajian literatur
naratif. Ada sepuluh artikel yang dikaji. Lima artikel diperoleh dari mesin
penelusuran google dan lima lagi berasal dari buku pendidikan kedokteran.
Hasil: SA merupakan kemampuan peserta didik untuk mengobservasi,
menganalisis dan menilai peforma dirinya sendiri berdasarkan kriteria dan
menentukan cara bagaimana dia memperbaikinya. Ketrampilan SA yang dipraktikkan
selama diskusi PBL mempersiapkan peserta didik menjadi calon profesional kesehatan
yang mampu menentukan program pengembangan keprofesian berkelanjutan mereka
secara mandiri dan kompeten di kemudian hari. Pada saat mendesain instrumen SA,
penyusun harus melakukan eksplorasi terhadap lima isu utama yaitu penerimaan,
akurasi, kekuatan, fisibilitas dan konteks.
Kesimpulan: SA merupakan asesmen yang paling efektif untuk menilai
prestasi peserta didik dalam kegiatan diskusi PBL jika dilaksanakan dengan
benar. Pelaksanaan SA sebaiknya dilakukan dalam konteks yang normal dan harus
selalu mengeksplorasi lima isu utama supaya SA dapat terlaksana dengan benar
dan baik.
Kata kunci: self-assessment,
problem-based learning, pengembangan keprofesian berkelanjutan, instrumen
self-assessment
Penulis: Rose Feri, Marcellus
Simadibrata, Anwar Jusuf
Kode Jurnal: jpkedokterandd150360