Perbedaan Manifestasi Klinis dan Laboratorium Kolestasis Intrahepatal dengan Ekstrahepatal pada Bayi
Abstract: Ikterus fisiologis
sering didapatkan pada bayi dan kebanyakan gejalanya ringan. Gejala ikterik
biasanya akan menghilang dalam 2 minggu setelah lahir. Pada ikterus yang
terkonjugasi terjadi defek produksi intrahepatal, transpor transmembran dari
empedu, yaitu kolestasis intrahepatal (IH) atau obstruksi kolestasis
ekstrahepatal (EH) yang mengakibatkan hambatan empedu. Penelitian ini dilakukan
untuk melihat perbedaan manifestasi klinis dan laboratorium kolestasis IH
dengan EH pada bayi. Studi potong lintang dilakukan pada 72 bayi dengan
kolestasis yang datang ke Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung, periode
Januari 2014–Desember 2015. Analisis data dilakukan dengan uji Pearson
Chi-kuadrat dan Mann-Whitney. Subjek terdiri atas 43 (60%) laki-laki dan 29
(40%) perempuan, kolestasis IH sebanyak 61 orang (85%), dan EH sebanyak 11
(15%). Pada penelitian ini didapatkan perbedaan bermakna manifestasi klinis asites
antara kolestasis IH dan EH (p=0,047), sedangkan venektasi, hepatomegali, dan
splenomegali tidak didapatkan perbedaan bermakna. Pada pemeriksaan warna feses
tidak didapatkan perbedaan bermakna (p=0,936), demikian juga hasil laboratorium
bilirubin total, bilirubin direk, glutamat oksaloasetat transaminase, glutamat
piruvat transaminase, alkali fosfatase, dan gama glutamil transferase serum
tidak berbeda bermakna. Simpulan, didapatkan perbedaan manifestasi klinis
asites, sedangkan manifestasi klinis yang lain dan hasil laboratorium tidak
didapatkan perbedaan antara kolestasis IH dan EH.
Penulis: Dwi Prasetyo, Yudith
Setiati Ermaya, Iesje Martiza
Kode Jurnal: jpkedokterandd160074