PERAN INTERLEUKIN-10 PADA INFEKSI MALARIA

Abstrak: Malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang memiliki patogenesis sangat kompleks. Teori imunologis merupakan salah satu teori utama yang berupaya menjelaskan secara lebih rinci dan komprehensif terkait patogenesis infeksi malaria. Interleukin-10, yang merupakan sitokin anti-inflamasi,memainkan peranan yang penting dalam regulasi respon imun pada host. Interleukin-10 menghambat pelepasan mediator-mediator pro-inflamasi dari monosit/makrofag, dan hal ini akan menghambat sekresi TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8, G-CSF, dan GM-CSF. Interleukin-10 juga menghambat proliferasi dan juga sintesis sitokin sel T CD4+, termasuk produksi IL-2 dan IFN-γ oleh Th1 dan IL-4 dan IL-5 oleh Th2. Timbulnya komplikasi malaria berat ditentukan oleh keseimbangan antara kadar sitokin proinflamasi dan anti-inflamasi, yaitu berupa rasio IL-10 rendah. Rasio IL-10:TNF-α yang kurang dari 1 beresiko mengalami malaria serebral dan anemia berat, sebaliknya rasio lebih dari 1 sering ditemukan pada pasien hiperparasitemia.
Keywords: malaria; interleukin-10; sitokin anti-inflamasi; anti-inflammatory cytokine
Penulis: Nur Wahyuniati, Reza Maulana
Kode Jurnal: jpkedokterandd150513

Artikel Terkait :