PEMBERIAN KECAMBAH KACANG HIJAU (TAUGE) TERHADAP KUALITAS FISIK DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM
Abstrak: Rancangan penelitian
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan empat
kali ulangan. Perlakuan dibedakan berdasarkan taraf pemberian tauge 0 (P0),
2,5% (P1), 5 % (P2), 7,5 % (P3) dari berat daging. Data yang diamati adalah
susut masak, daya mengikat air (DMA), pH, dan sifat organoleptik bakso daging
ayam. Data dianalisis dengan sidik ragam
(ANOVA) perbedaan yang terjadi dilakukan uji lanjut dengan Ortoghonal
polynomial. Hasil analisis ragam menunjukkan penambahan tauge berpengaruh tidak
nyata (P>0,05) terhadap susut masak bakso daging ayam. Rataan susut masak
terendah pada P3 sebesar 2,53 ini menunjukkan bahwa penambahan tauge sebesar
7,5% dari bahan daging memiliki nilai susut masak paling bagus. Nilai daya
mengkikat air (DMA) P1 berbeda dengan P0, P2 dan P3, daya mengikat air (DMA)
tertinggi pada P1 1,48 sedangkan yang terendah pada P0 dengan nilai 1,08.
Kisaran rataan nilai pH bakso yaitu
5,15-5,70. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tauge berpengaruh
tidak nyata (P>0,05) terhadap bau, rasa, warna, tekstur dan penilaian umun
bakso daging ayam. Kesimpulan adalah penambahan tauge antara 5-7,5% dapat
memperbaiki kualitas fisik, daya mengikat air (DMA), susut masak, dan pH bakso
daging ayam.
Penulis: O. Hairunnisa, E.
Sulistyowati, D. Suherman
Kode Jurnal: jppeternakandd160038