Model Pengendalian Demam Berdarah Dengue
Abstract: Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit berbasis vektor yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat di negara-negara tropis termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan
memprediksi kejadian DBD berdasarkan faktor iklim yang meliputi curah hujan,
kelembaban, suhu udara dan lama penyinaran matahari serta model pengendalian.
Desain penelitian adalah studi ekologi time series dengan data sekunder dari
dinas kesehatan kota Surabaya meliputi kejadian DBD dan angka bebas jentik
(ABJ) serta data iklim curah hujan, kelembaban, suhu udara dan lama penyinaran
matahari yang didapatkan dari Badan Meteorologi dan Geofisika Badan (BMKG)
stasiun perak Surabaya. Penelitian tersebut menemukan kelembaban berkorelasi
dengan angka bebas jentik, tetapi ABJ tidak berkorelasi dengan jumlah kejadian
DBD. Model pengendalian DBD dirediksi berdasarkan korelasi faktor iklim dan
kejadian DBD, pengendalian sumber penyakit, pengendalian media transmisi dan
paparan pada masyarakat. Model
pengendalian DBD dapat digunakan untuk tindakan kewaspadaan dini dengan
melakukan pengendalian DBD pada periode bulan Januari hingga Juni. Pada bulan
tersebut, musim hujan akan berakhir, tetapi menyisakan genangan air sebagai
tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti dan peningkatan suhu udara yang meningkatkan
penularan DBD.
Keywords: angka bebas jentik;
demam berdarah dengue; iklim; model pengendalian; free number larvae; dengue
hemorrhagic fever; climate; controlling model
Penulis: Ringga Fidayanto,
Hari Susanto, Agus Yohanan, Ririh Yudhastuti
Kode Jurnal: jpkesmasdd130564