Mengukur Kualitas Hidup Anak
Abstract: Kata kualitas hidup
sering dihubungkan dengan pembangunan, khususnya pembangunan manusia, yang
sering dikaitkan dengan kondisi seseorang baik dalam keadaan sehat maupun
sakit, untuk menunjukkan aktivitas fisik, atau kondisi seseorang dalam hidup
sehari-harinya. Sebagian orang mengkaitkan istilah kualitas hidup dengan
kondisi sejauh mana terpenuhinya kubutuhan dasar untuk hidup seperti sandang,
pangan, papan dan pendidikan pada seseorang. Oleh karena itu, banyak penelitian
mengukur kualitas hidup dengan instrumen yang berbeda-beda, termasuk mengukur
kualitas hidup anak dan banyak instrumen yang telah dikembangkan. Tulisan ini
mencoba membahas pengertian kualitas hidup dan cara mengukurnya, terutama pada
anak. Belum ada konsensus mengukur atau menggambarkan definisi konseptual
kualitas hidup, tetapi para peneliti setuju bahwa kualitas hidup adalah konsep
multidimensional yang dapat diukur dengan berbagai pendekatan. Kualitas hidup
didefinisikan sebagai perasaan utuh (overall sense) kesejahteraan seseorang dan
meliputi aspek kebahagiaan (happiness) dan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Kualitas hidup disebut juga dengan istilah status kesehatan subjektif (subjective
health status). Untuk mengukur kualitas hidup, termasuk kualitas hidup anak,
bisa dilakukan baik pada orang atau anak sehat maupun menderita penyakit
tertentu dengan menentukan dimensi (domain) yang berbeda-beda dan masing-masing
dimensi bisa digali dengan sejumlah item pertanyaan atau pernyataan dalam
jumlah yang berbeda juga, yang harus dijawab atau diisi oleh responden, anak,
orangtua atau keduanya.
Penulis: Toha Muhaimin
Kode Jurnal: jpkesmasdd100155