Membangun Bangsa yang Sehat Produktif

Abstract: Peran kesehatan yang dipahami pihak ekeskutif dan legislatif di Indonesia masih terbatas pada pengobatan dan penyembuhan penyakit, bukan membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Sejak masa penjajahan, kebijakan kesehatan tersebut didominasi oleh kebijakan kuratif dengan fasilitas kesehatan utama Rumah Sakit, Puskesmas dan Balai Pengobat. Upaya kesehatan tersebut melemahkan argumentasi peran penting kesehatan dalam pembangunan bangsa. Konsep tersebut berpengaruh terhadap tujuan upaya kesehatan mencapai keadaan sehat produktif untuk semua yang dapat mengantarkan penduduk mencapai tingkat sehat produktif. Definisi sehat yang baru tersebut berpengaruh terhadap perubahan paradigma penanganan kesehatan dari “Health Program for Survival” ke “Health Program for Human Development”. Tujuan akhir program kesehatan berubah menjadi sehat produktif yang bernilai ekonomis bagi sebagian besar penduduk. Hak azasi kesehatan menurut WHO mencakup hak informasi, privasi, menikmati kemajuan teknologi kesehatan, pendidikan kesehatan, ketersediaan makanan dan gizi, mencapai standard hidup optimal, dan jaminan sosial. Sudah saatnya upaya kesehatan tidak lagi bertumpu pada pengobatan penyakit, tetapi pada upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit dan penanguulangan risiko. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam pemeliharaan kesehatan melalui pendekatan: (1) “health gain approach” (2) “creation and production of their own health” dan (3) upaya “people’s health empowerment”.
Kata kunci: Paradigma pembangunan kesehatan, pembangunan manusia
Penulis: Does Sampoerno
Kode Jurnal: jpkesmasdd080098

Artikel Terkait :