Malaria Vivax di Kabupaten Nias Selatan

Abstract: Diperkirakan sekitar 2,5 milyar manusia hidup di wilayah endemis malaria dengan ± 300 juta kasus dan ± 1 juta kematian yang sebagian besar adalah anak-anak. Di Indonesia, malaria tak pernah tereradikasi dan mengalami pasang surut dari tahun ke tahun. Di Jawa-Bali, API pada tahun 2001 (0,62%) dan 2004 (0,15‰) dan di luar Jawa-Bali, AMI pada tahun 2001 (26,20‰) dan 2004 (21,20‰) terlihat menurun. Kabupaten Nias Selatan merupakan daerah endemis malaria dengan angka Monthly Malaria Incidence (MoMI) pada 2005 (124,24 ‰). Gempa bumi tektonik dan tsunami dan gempa bumi susulan yang terjadi berpengaruh meningkatkan angka insiden. Lingkungan menjadi lebih kondusif bagi perkembangan vektor penyakit malaria. Hidup di pengungsian dan penurunan daya beli penduduk menurunkan daya tahan tubuh. Kerusakan sarana dan prasarana kesehatan juga sangat berpengaruh pada pregram pencegahan dan pengendalian penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang prevalensi penderita malaria vivax di Kabupaten Nias Selatan. Penelitian dengan desain epidemiologi diskriptif kasus seri ini menegakkan diagnostik malari secara klinis dan laboratorium. di Kabupaten Nias Selatan lebih sedikit daripada malaria spesies plasmodium yang lain. Kasus terbanyak dijumpai pada jenis kelamin perempuan (3,6%) dan kelompok umur 35-44 tahun (1,9%).
Kata kunci: Malaria vivax, Prevalensi
Penulis: Lambok Siahaan
Kode Jurnal: jpkesmasdd080101

Artikel Terkait :