ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI RESISTENSI ANTIBIOTIKA MIKROORGANISME DARI SPUTUM PENDERITA BATUK KRONIS
Abstrak: Pemeriksaan sputum
secara bakteriologik sangat penting dalam diagnosis etiologi berbagai penyakit
pernafasan. Selain pemeriksaan berdasarkan warna, bau dan adanya darah, namun
juga terhadap pola pertumbuhannya sehingga dapat mengungkapkan adanya mikroorganisme
penyebab batuk kronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mikroorganisme
dalam sputum penderita batuk kronis dan menentukan jenis mikroorganisme resisten
antibiotika. Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan April sampai Desember
2010, di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung terhadap hasil
kultur dan identifikasi mikroorganisme yang meliputi isolasi mikroorganisme dan
identifikasi mikroorganisme baik secara makroskopis maupun mikroskopis.
Identifikasi mikroskopis dilakukan melalui pewaranaan Gram, pewarnaan BTA dan
identifikasi lanjut. Sampel sputum dikultur dalam media Nutrient Agar (NA),
media Mac Agar Conkey (MAC), media Agar Darah (AD), media Sabouraud Dextrose Agar
(SDA) dengan menggores (streak), lalu diinkubasi pada suhu 370c selama 24 jam, kemudian
mikroorganisme yang tumbuh dilakukan kultur sekunder untuk mendapatkan isolate murni,
pewarnaan Gram dan identifikasi lanjut melalui uji katalase dan uji koagulase. Selanjutnya
dilakukan uji resistensi mikroorganisme terhadap berbagai jenis antibiotika. Hasil
pemeriksaan pada 100 sampel diperoleh bahwa, 66% merupakan BTA (+) dengan persentase
pada pria yaitu 72,73% dan pada wanita yaitu 27,72%. Dari hasil isolasi
tersebut juga diidentifikasi 33% bakteri patogen yaitu Klebsiella pneumoniae
27,5%, Staphylococcus aureus 22,25%, Acinetobacter 15%, Pseudomonas aeroginosa
12,5%, Streptococcus sp 10%, Streptococcus viridans 5%, Enterobacter 2,5%,
Klebsiella ozaenae 2,5% dan Staphylococcus sp 2,5%.
Penulis: Azwar dan Liza
Salawati
Kode Jurnal: jpkedokterandd120223