HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN
Abstrak: Angka kematian
perinatal merupakan parameter keadaan kesehatan, pelayanan kebidanan, dan
kesehatan serta mencerminkan keadaan sosial ekonomi suatu negara. Data register
kamar bersalin di RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2010 jumlah kasus kematian
janin dalam rahim sebanyak 77 kasus, pada tahun 2011 meningkat sebanyak 100
kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan preeklamsia, dan
perdarahan antepartum, dengan kejadian Kematian Janin Dalam Rahim di ruang
bersalin RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode survei
analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu bersalin di ruang bersalin RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2012
berjumlah 1881 orang, yang menggunakan perbandingan sampel kasus dan sampel
kontrol (1:2) sebanyak 333 orang. Analisa secara Univariat dan Bivariat. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa Ibu bersalin yang mengalami kejadian kematian
janin dalam rahim 111 orang (33,3%), Ibu bersalin yang mengalami preeklamsia 84
orang (25,2%), Ibu bersalin yang mengalami perdarahan antepartum 23 orang
(6,9%). Hasil uji statistik Chi Square didapatkan nilai ρ = 0,503 pada
preeklamsia dengan kematian janin dalam rahim dan nilai ρ = 0,027 pada
perdarahan antepartum dengan kejadian kematian janin dalam rahim. Kesimpulan
tidak ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian kematian janin dalam
rahim dan ada hubungan antara perdarahan antepartum dengan kejadian kematian
janin dalam rahim.
Penulis: Rita Kirana
Kode Jurnal: jpkesmasdd140493