HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HORMON TESTOSTERON PADA MAHASISWA STIKES INDONESIA PADANG
Abstrak: Obesitas menjadi
epidemik seluruh dunia dan dua pertiga penduduk negara berkembang menderita
obesitas. Pada pria obesitas terdapat lebih banyak sel lemak melepaskan enzim
aromatase yang mengkatalisis testosteron menjadi estradiol. Bertambahnya berat
badan akan mempercepat penurunan hormon testosteron. Tujuan penelitian ini adalah
menentukan hubungan obesitas dengan hormon testosteron. Penelitian ini
menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Total sampling berjumlah 32 orang. Penelitian
ini dilaksanakan dari Oktober 2013
sampai Januari 2015 di STIKes Indonesia dan Laboratorium Biokimia FK Unand.
Analisa data diolah secara komputerisasi dengan uji statistik korelasi dan
regresi linier sederhana dengan derajat penolakan 5”%”, p=0,05. Hasil
penelitian menunjukan hubungan yang lemah dan berpola negatif lemah artinya
semakin meningkat berat badan maka semakin rendah hormon testosteron.
Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan yang bermakna antara obesitas
dengan hormon testosteron. Penelitian ini memberikan informasi dan pengetahuan
tentang terjadinya infertilitas akibat terganggunya hormon testosteron pada
pria yang menderita obesitas.
Penulis: Ibrahim, Fadil
Oenzil, Arni Amir
Kode Jurnal: jpkedokterandd150379