Hubungan Karekteristik Perawat pada Program Preceptorshipterhadap Proses Adaptasi Perawat Baru
Abstract: Perawat baru adalah
perawat yang memasuki pengalaman baru yang sebelumnya tidak dialami. Transisi
shock muncul sebagai pengalaman dari peran yang sudah dikenal yaitu sebagai
mahasiswa ke peran yang belum dialami yaitu sebagai perawat pelaksana
profesional. Program pembimbingan perawat baru sangat penting untuk mempercepat
proses adaptasi. Program preceptorshipadalah pendekatan efektif dalam
pengajaran klinik, merupakan bagian integral dari orientasi perawat baru. Angka
turnoverperawat baru tiga tahun terakhir (2007–2009) di RS A adalah antara
37%–59%, di RS B dalam tiga tahun ini (2008–2010) adalah antara 2,6%–14,7%. Di
RS C dalam dua tahun ini (2009–2010) adalah antara 14,6%–27%. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan program preceptorship dan karekteristik perawat
dengan proses adaptasi perawat baru. Desain penelitian deskriptif korelasi
dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian 100 perawat baru. Instrumen
digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
karekteristik perawat yang meliputi lama kerja (p=0.004), konflik (p=0.000),
strategi koping (p=0.003), self efficacy(p=0.000), dan program
preceptorship(p=0.002) berhubungan dengan proses adaptasi. Faktor dominan yang
berhubungan dengan proses adaptasi adalah self efficacydengan nilai odds
ratio(OR) 6,68. Program preceptorshipdan karekteristik perawat self efficacy(p=0.000),
konflik (p=0.003), dan lama kerja (p= 0.003) berhubungan dengan proses adaptasi
perawat baru. Manajer keperawatan perlu menyediakan preceptoryang kompeten yang
menjadi role modeluntuk meningkatkan self efficacyperawat baru sehingga membantu
proses adaptasi.
Penulis: Sr Sofia Gusnia,
Nurmaida Saragih
Kode Jurnal: jpkeperawatandd130435