FAKTOR KUNCI KETIDAKPATUHAN PENGOBATAN TB PARU DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN BEKASI TIMUR TAHUN 2014
ABSTRAK: Penyakit tuberkulosis
merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang
sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini
setidaknya telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Pada tahun 1993, World
Health Organization (WHO) mencanangkan kedaruratan global penyakit tuberkulosis
karena pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak
terkendali. Ini disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan,
terutama penderita menular/Basil Tahan Asam Positif. Kecamatan Bekasi Timur
merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat dengan luas 13,49 km2
dengan jumlah penduduk 250.957 jiwa, sehingga terdapat 18.603 jiwa/km2
(Disdukcapil Kota Bekasi,2013). Dengan jumlah penduduk ini diperkirakan ada 193 orang yang menderita TB
dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) positif. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup
besar bila tidak ditangani dengan baik.
Penelitian ini adalah penelitian Cross Sectional dengan rancangan
penelitian yang digunakan adalah observasional (non eksperimental) yang
bersifat analitik. Jumlah sampel masing-masing lokasi Puskesmas ditentukan
dengan cara proposional berdasarkan jumlah pasien TB Paru sebanyak 147
responden. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang selanjutnya dilakukan
analisa statistik Chi Square dengan menggunakan program SPSS.
Beberapa faktor yang memperngaruhi kepatuhan seperti usia (p value
1,000), jenis kelamin (p value 0,948), pendidikan (p value 0,047), pengetahuan
(p value 0,016), pekerjaan(p value 1,000) dan motivasi (p value 0,037). Dengan
nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kepatuhan memiliki hubungan yang
signifikan dengan pendidikan, pengetahuan dan motivasi, namun tidak berhubungan
dengan usia, jenis kelamin dan pekerjaan.
Penulis: Shintha Silaswati
Hariri Sri Hardyati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd140370