Determinan Abortus di Indonesia
Abstract: Abortus menjadi
masalah yang penting dalam kesehatan masyarakat karena berpengaruh terhadap
morbiditas dan mortalitas maternal. Di Indonesia, belum ada data yang
komprehensif tentang kejadian abortus, berbagai data yang ada sebelumnya
berdasarkan survei dengan cakupan yang relatif terbatas. Abortus yang tidak
aman bertanggung jawab terhadap 11% kematian ibu di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
abortus di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional menggunakan
disain studi cross sectional. Data penelitian diperoleh dari data Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. Analisis data dilakukan secara
bertahap yaitu: analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat
dengan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa risiko abortus meningkat
seiring dengan peningkatan usia ibu. Wanita dengan paritas 0-2 berisiko lebih
tinggi untuk mengalami abortus dibandingkan wanita dengan paritas 3 atau lebih
(OR=5,2, IK 95%=3,49-7,89). Wanita yang bekerja berisiko 2,7 kali lebih tinggi
untuk mengalami aborsi daripada wanita yang tidak bekerja (OR= 2,7 , IK 95%=
2,10-3,58). Selain itu, risiko abortus meningkat pada wanita yang menikah pada
usia 30 tahun atau lebih (OR=1,8, IK95%= 1,30-2,48). Risiko abortus tidak
berhubungan bermakna dengan riwayat abortus sebelumnya, tingkat pendidikan dan
tingkat sosial ekonomi.
Penulis: Titik Kuntari,
Siswanto Agus Wilopo, Ova Emilia
Kode Jurnal: jpkesmasdd100180