Asupan Gizi dan Kadar Low Density Lipoprotein Kolesterol Darah pada Kalangan Eksekutif
Abstract: Kemajuan teknologi
dan ekonomi akhir-akhir ini memberikan dampak perubahan pola hidup yang
menyebabkan pergeseran pola penyakit. Terlihat pada peningkatan penyakit
kardiovaskular pada kelompok eksekutif usia produktif. Hiperkolesterolemia
adalah satu-satunya faktor risiko yang dapat menyebabkan timbulanya
aterosklerosis. Asupan gizi terkait erat dengan hiperkolesterolemia. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara asupan gizi serta pola makan
dengan hiperkolesterolemia pada kalangan eksekutif di Jakarta. Desain
penelitian adalah potong lintang. Populasi penelitian adalah kelompok eksekutif
Indonesia dewasa berusia 25-60 tahun. Sampel penelitian terdiri dari 280
responden ber- usia 25-60 tahun yang merupakan kelompok eksekutif dari beberapa
perusahaan yang ada di sekitar Jakarta. Kadar low density lipoprotein (LDL)
kolesterol diperiksa dengan mengumpulkan sampel darah puasa. Asupan gizi dinilai
dengan metode 24 hour recall dan pola makan dinilai dengan metode food
frequency questionnaire (FFQ). Prevalensi hiperkolesterolemia pada kalangan
eksekutif 46,1%. Prevalensi hiperkolesterolemia ini lebih tinggi secara
bermakna pada laki-laki (50,9%) dibandingkan pada perempuan(29,7%). Prevalensi
hiperkolesterolemia cenderung lebih tinggi pada kalangan eksekutif yang berumur
di atas 40 tahun, berpendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi. Asupan gizi,
khususnya protein hewani serta frekuensi mengonsumsi sapi, memiliki hubungan
dengan prevalensi hiperkolesterolemia. Asupan protein nabati, kekerapan
mengonsumsi tempe, asupan serat serta kekerapan mengonsumsi sayur dan buah
dapat dipertimbangkan sebagai makanan yang protektif atau dapat menurunkan kadar
LDL kolesterol dalam darah.
Keywords: asupan gizi;
hiperkolesterolemia; kalangan eksekutif; nutrient intake; hypercholesterolemia;
excecutive group
Penulis: Ratna Djuwita
Kode Jurnal: jpkesmasdd130546