STUDI GERAK KERJA PEMANENAN KELAPA SAWIT SECARA MANUAL
Abstrak: Teknik dan waktu
pemanenan yang tepat diperlukan untuk mencapai produktivitas yang baik di
industri kelapa sawit. Kegiatan panen sawit secara umum masih dilakukan secara
manual mengandalkan tenaga manusia yang tergolong cukup sulit dan beresiko
tinggi dalam hal keselamatan kerja dan gangguan muskuloskeletal (MSD). Tujuan
dari kajian ini adalah untuk menganalisis kegiatan panen-muat kelapa sawit di
beberapa perkebunan sawit dengan pendekatan ergonomi dan mekanisme kerja yang
optimal, baik dari sudut pandang efektivitas maupun keselamatan kerja. Lingkup
yang dikaji dalam kajian ini adalah berfokus pada analisis antropometri serta
gerak kerja pemanenan dengan pendekatan selang gerak alami (natural Range of
Motion: ROM). Kajian ini juga meliputi dua metode dan alat panen yang lazim
digunakan, yaitu ‘dodos’ dan ‘egrek’. Hasil analisis antropometri secara umum
menunjukkan bahwa pemanen di ketiga lokasi memiliki karakteristik postur tubuh
yang relatif sama. Analisis gerak membuktikan bahwa elemen kerja yang terkait
pemotongan tandan buah segar (TBS) memiliki resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan elemen kerja yang terkait dengan evakuasi dan pengumpulan
TBS. Elemen kerja ‘cutting egrek (CuE)’ teridentifikasi sebagai pekerjaan
paling beresiko, dimana segmen tubuh yang paling beresiko adalah leher, bahu,
punggung-pinggang, lengan hingga pergelangan kaki. Desain ergonomis terkait
prosedur dan jarak kerja diperlukan untuk meminimasi resiko tersebut, dan hasil
simulasi menunjukkan bahwa jarak kerja yang ideal dan aman untuk ketinggian
target potong (TBS) 3, 6, 12 dan 18 m berturut-turut adalah 1,5, 2,5, 5,5 dan
8,5 m.
Penulis: M. Faiz Syuaib,
Nugrahaning Sani Dewi, Tri Novita Sari
Kode Jurnal: jppertaniandd150379