PROSENTASE PERBEDAAN PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN GONAD TERHADAP FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR DALAM PEMBENAHAN BUATAN ABALONE (Haliotis asinina)
ABSTRAK: Abalone merupakan
salah satu moluska laut yang bernilai ekonomis tinggi. Budidaya abalone secara massal
membutuhkan induk-induk abalone yang matang gonad untuk memproduksi benih,
namun kematangan gonad antara induk jantan dan betina sering kali tidak dapat
bersamaan. Inseminasi buatan dengan menggunakan larutan ammonia adalah salah
satu solusi untuk menghasilkan benih abalone di hatchery. Larutan ammonia dapat
meningkatkan motilitas, tingkat pembuahan terhadap telur dan produksi benih
abalone, sehingga penyediaan benih untuk usaha budidaya abalone tidak
tergantung dari alam. Inseminasi buatan ini dilakukan pada berbagai tingkatan
kematangan gonad induk betina abalone (H. asinina) untuk mengetahui Persentase
fertilitas dan penetasan telur dari masing-masing TKG. Pada gonad stadia
recovery, tidak terjadi pembuahan, sedangkan pada gonad stadia maturing telah
terjadi pembuahan dan daya tetas masing-masing sebesar 24,33±2,08% dan
22,12±2,18%. Pada stadia ripe, gonad telah mengalami pembuahan dan daya tetas
masing-masing sebesar 94,67%±1,53% dan 82,82%±3,58%, sedangkan pada stadia
spent tidak terjadi pembuahan karena telur-telur telah dilepaskan. Dengan demikian
TKG yang dapat digunakan dalam inseminasi buatan adalah pada gonad stadia ripe
yang mempunyai Persentase tertinggi baik tingkat pembuahan maupun daya tetas
dengan diameter telur berkisar antara 189,6 - 252,8 µm.
Penulis: Suminto, Dyah Anggun
Permana Sani, dan Titik Susilowati
Kode Jurnal: jpperikanandd100178