POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PANTURA JAWA TENGAH

ABSTRAK: Potensi sumberdaya perikanan tangkap di Indonesia, termasuk di pantura Jawa Tengah terindikasi telah mengalami tangkap lebih (overfishing). Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh tekanan penangkapan yang didominasi oleh perikanan tangkap skala kecil yang banyak beroperasi di perairan pantai. Oleh sebab itu, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap di pantura Jawa Tengah ke depan sudah saatnya dilakukan rasionalisasi dan menentukan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan armada perikanan tangkap yang mampu beroperasi di lepas pantai yang masih memberikan peluang pengembangan usaha perikanan tangkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa tinggi potensi dan tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap di pantura Jawa Tengah dan peluang pengembangan usaha perikanan tangkap tersebut di masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan observasi lapangan di masing-masing kabupaten/kota pantura Jawa Tengah sebagai daerah penerima bantuan kapal >30 GT yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Rembang. Analisis data untuk menduga potensi dan peluang pengembangan usaha perikanan tangkap di waktu yang akan datang dilakukan dengan menggunakan model bioekonomi dari Gordon-Schaefer (Sparre and Venema, 1999) berdasarkan data time series produksi ikan dan upaya penangkapan dari tahun 2006-2009. Hasil penelitian menunjukkan potensi sumberdaya perikanan tangkap di panturaJawa Tengah, termasuk di beberapa kabupaten/kota pantura Jawa Tengah terindikasi telah mengalami overfishing. Pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap yang overfishing tersebut terbukti tidak efisien, karena dengan tingkat upaya penangkapan lebih besar dari E MSY,  namun hasil tangkapannya justru lebih kecil dibandingkan C MSY , di mana dalam kurun waktu 2006 – 2009 produksi perikanan di pantura Jawa Tengah berkisar 153.698 ton – 195.636 ton. Dengan kondisi potensi sumberdaya perikanan tangkap di pantura Jawa Tengah tersebut, maka program bantuan kapal sebesar >30 GT dari pemerintah yang diperuntukan untuk mengurangi tekanan perikanan tangkap merupakan peluang pengembangan usaha perikanan tangkap. Meski demikian perlu dilakukan perbaikan, terutama dalam hal spesifikasi kapal dan perlengkapannya serta peningkatan pelabuhan perikanan yang memadai untuk fishing base dari kapal-kapal tersebut sehingga tujuan peningkatan produksi dan kelestarian sumberdaya ikan dapat dicapai untuk meningkatkan pendapatan nelayan.
Kata kunci: produksi perikanan, model bioekonomi, pengelolaan perikanan tangkap skala kecil
Penulis: Imam Triarso
Kode Jurnal: jpperikanandd120320

Artikel Terkait :