PERTUMBUHAN OKULASI TANAMAN KARET (Hevea brassiliensis Muell arg.) DENGAN TINGGI PENYERONGAN BATANG BAWAH DAN BENZILAMINOPURINE (BAP) PADA PEMBIBITAN POLIBEG
Abstract: Pertumbuhan tanaman
karet pada pembibitan ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor
penentu adalah pada fase penyerongan. Setelah tahapan penyerongan tingginya
kematian tanaman cukup tinggi pada okulasi bibit muda. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan.
Penyerongan batang bawah (10, 20 dan 30 cm) dan konsentrasi BAP (15, 30, 45 dan
60 mg / 200 g Lanolin). Hasil penelitian jumlah okulasi hidup berpengaruh nyata
terhadap interaksi perlakuan penyerongan dan BAP. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penyerongan batang bawah 30 cm dan pemberian BAP 60 g / 200 g Lanolin
adalah perlakuan terbaik untuk tinggi tunas (410,67 mm) dan persentase okulasi
hidup (66,67%).
Penulis: bayu pratomo,
Chairani Hanum, Lollie Agustina P Putri
Kode Jurnal: jppertaniandd160018