PENGELOLAAN BANGGAI CARDINALFISH (Pterapogon kauderni) MELALUI KONSEP ECOSYSTEM-BASED APPROACH
ABSTRAK: Banggai cardinalfish
(Pterapogon kauderni) yang sering disingkat BCF atau capungan Banggai merupakan
ikan laut endemik di perairan Banggai Kepulauan dan sekitarnya yang ditangkap
dalam jumlah besar untuk diperdagangkan sebagai ikan hias. Kelestarian spesies endemik
tersebut menjadi isu internasional dan pada tahun 2007 diusulkan pada CITES
oleh Amerika Serikat dan didaftarkan sebagai Endangered pada Red List IUCN.
Status terdaftar pada CITES ditangguhkan, namun Indonesia berkomitmen untuk
menjamin kelestarian Banggai cardinalfish dengan pola sustainable ornamental
fishery. Rencana Aksi Banggai Cardinalfish multistakeholder (2007-2012) dan
beberapa inisiatif lain bertujuan mewujudkan tujuan tersebut antara lain
penetapan status jenis lindung terbatas, namun upaya yang diinisiasi pada tahun
2011 tersebut gagal. Berdasarkan data kajian 2011-2012, banyak perubahan
positif dalam perikanan BCF, dan jika daya dukung alam (stok dan ekosistem)
masih seperti pada awal tahun 2000-an tingkat pemanfaatan resmi seharusnya
sustainable. Hasil kajian menggunakan FISAT II bahwatingkat pemanfaatan (0,5)
tergolong tinggi, dan merupakan indikasi bahwa tingkat pemanfaatan telah pada
atau melebihi batas maksimal lestari. Hasil survey/monitoring menunjukkan bahwa
populasi endemik tidak pada kondisi steady state dan menunjukkan penurunan
tajam dalam dekade terakhir. Terindikasi kuat bahwa penyebab utama penurunan
tersebut adalah degradasi habitat, antara lain akibat pemanfaatan lebih
mikrohabitat (bulu babi dan anemon laut). Tanpa solusi efektif untuk
melestarikan ekosistem pendukung, P. kauderni akan semakin terancam punah,
dengan atau tanpa adanya penangkapan. Kasus BCF menunjukkan pentingya
pendekatan ecosystem-based approach terhadap kebijakan dan manajemen perikanan
tangkap.
Kata kunci: ecosystem-based
approach to fisheries management, Pterapogon kauderni, pengkajian stok,
sustainable ornamental fishery
Penulis: Samliok Ndobe,
Abigail Moore, Al Ismi M. Salanggon, Muslihudinc, Dadukc Setyohadi, Endang Y.
Herawati, Soemarno
Kode Jurnal: jpperikanandd130253