MODAL SOSIAL PADA PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
ABSTRAK: Pengelolaan hutan
mangrove berkelanjutan membutuhkan modal sosial. Salah satu modal sosial adalah
melakukan hubungan satu sama lain dan menjadi kekuatan yang penting bagi kehidupan
ekonomi masyarakat dan eksistensi sosial lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik sosial ekonomi dan modal sosial masyarakat dalam mengelola
dan melestarikan hutan mangrove di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung
Timur. Penelitian menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan
yaitu metode scoring dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik
sosial ekonomi di Desa Margasari mayoritas memiliki persamaan dengan Desa Muara
Gading Mas dan tingkat modal sosial pada kelompok masyarakat di Desa Margasari
dan Muara Gading Mas adalah rendah karena unsur-unsur modal sosial dalam penelitian
mayoritas rendah. Modal sosial kelompok mangrove di Desa Margasari dan Desa
Muara Gading Mas adalah sebagai berikut (a) kelompok dan jaringan yang termasuk
kategori rendah ada 93% dan 100%, (b) kepercayaan dan solidaritas yang termasuk
dalam kategori rendah ada 85% dan 76%, (c) aspek kolektif dan kerjasamayang
termasuk kategori rendah ada 80% dan 94%, (d) informasi dan komunikasiyang
termasuk kategori minimum ada 67% dan kategori rendah ada 53%, (e) aspek kohesi
dan inklusi yang termasuk kategori rendah ada 63% dan 94% dan (f) aksi
pemberdayaan dan aksi politik yang termasukkategori rendah ada 96% dan 100%.
Penulis: Evi Juita K. Nababan,
Rommy Qurniati, dan Asihing Kustanti
Kode Jurnal: jpkehutanandd160038