APLIKASI ZONE COOLING PADA SISTEM AEROPONIK KENTANG DI DATARAN MEDIUM TROPIKA BASAH

Abstrak: Kebutuhan benih kentang di Jawa Tengah lebih dari 12.000 ton per tahun, tapi baru dapat dipenuhi sekitar 300 ton. Dari kondisi ini, ada peluang pasar yang besar untuk penyediaan bibit kentang. Dataran tinggi untuk menanam kentang di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, budidaya kentang di dataran medium adalah salah satu upaya untuk membantu produksi benih. Suhu tinggi di dataran medium dapat diselesaikan melalui sistem aeroponik dengan pendingin terbatas (zone cooling). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suhu pendingin yang sesuai pada produksi benih kentang secara aeroponik di dataran medium. Teknik budidaya aeroponik menggunakan 3 zona pendinginan (15oC, 19oC dan 24oC) dan kontrol. Varietas kentang yang digunakan dalam penelitian ini adalah Granola dari kultur jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada pendinginan siang dan malam suhu 19 °C dan pendinginan 24 °C di malam hari. Jumlah daun tertinggi diperoleh pada suhu 24 °C siang dan malam. Jumlah umbi tertinggi diperoleh pada suhu 19 °C siang dan malam.
Kata kunci: aeroponik, benih kentang, dataran medium tropika basah, zone cooling
Penulis: Eni Sumarni, G. H. Sumartono, Satyanto Krido Saptomo
Kode Jurnal: jppertaniandd130510

Artikel Terkait :