Aplikasi Teknologi Bioflok pada Pemeliharaan Benih Ikan Betok (Anabas testudineus) dengan Padat Tebar Berbeda
ABSTRAK: Ikan betok merupakan
ikan air tawar yang telah mulai dibudidayakan. Akan tetapi, dalam pelaksanaan
masih terdapat kendala yaitu pertumbuhan lambat dan harga pakan yang mahal.
Bioflok merupakan teknologi yang memanfaatkan bakteri perombak limbah sisa
metabolisme dari pakan, sehingga memperbaiki kualitas air dan akan membentuk
flok untuk dijadikan makanan alami ikan. Teknologi ini juga, menggunakan
pemeliharan ikan dengan padat tebar tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji penerapan teknologi bioflok pada pemeliharaan benih ikan betok dengan
padat tebar berbeda.Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari sampai April
2015 diDesa Muliasari, Kota Terpadu Mandiri Telang, Kabupaten Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)
dengan 5 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah padat tebar 100
ekor/m2 tanpa teknologi bioflok (Kontrol), padat tebar 100 ekor/m2 dengan
teknologi bioflok, padat tebar 200 ekor/m2 dengan bioflok, padat tebar 300
ekor/m2 dengan teknologi bioflok, padat tebar 400 ekor/m2 dengan teknologi
bioflok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi bioflok pada
pemeliharaan ikan betok dengan padat tebar berbeda berpengaruh terhadap
kandungan flok, pertumbuhan bobot, dan rasio konversi pakan. Pemeliharaan
selama 30 hari, perlakuan P4 merupakan perlakuan terbaik dengan padat tebar
sebesar 400 ekor/m2, yang menghasilkan kandungan flok sebesar 5,8 mL/L, rasio
konversi pakan sebesar 0,81, kelangsungan hidup sebesar 73%, pertumbuhan bobot
sebesar 2,77 gram dan panjang sebesar 1,87 cm.
Penulis: Mirna Fitrani, Andy Candra Putra danYulisman
Kode Jurnal: jpperikanandd150226