PENGARUH PROSES TEMPERING PADA BAJA KARBON MEDIUM SETELAH QUENCHING DENGAN MEDIA OLI DAN AIR GARAM (NACL) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO
Abstract: Dalam penelitian ini
temperatur pemanasan yang diberikanadalah 850oC pada baja type SC45 dengan
waktu tahan 45 menit kemudian di dinginkan dengan media pendingin oli dan air
garam, dilanjutkan dengan proses temper pada temperatur 600oC. Pengujian
yang dilakukan meliputi : pengujian komposisi kimia, pengujian tarik,
pengujian kekerasan dan pengujian metallografi.Hasil pengujian Pada spesimen
tanpa perlakuan panas memiliki kuat tarik 736,12 N/mm dengan fasa yang
terbentuk adalah pearlite dan ferrit. pada spesimen dengan perlakuan panas
temperatur 850 oC quenching oli memiliki
nilai kekerasan 48,4 HRc dengan struktur mikro bainite dan martensite.
Pada specimen dengan perlakuan panas temperatur 850 oC quenching air garam
memiliki kekerasan 56,4HRc dengan struktur mikro martensite yang lebih
dominan dibandingkan dengan bainite sehingga menghasilkan nilai kekerasan
yang tinggi dibandingkan dengan spesimen lain.
pada spesimen dengan perlakuan panas temperatur 850 ºC quenching oli,
dilanjutkan dengan proses temper pada temperatur 600 ºC, memiliki kuat tarik
837,73 N/mm² regangan sebesar 28 %, kekuatan luluh 757,18 N/mm² dan kekerasan
29,5HRc dengan struktur mikro ferrit dan sementite. pada spesimen dengan
perlakuan panas temperatur 850 ºC quenching air garam, dilanjutkan dengan
proses temper pada temperatur 600 ºC, memiliki kuat tarik 855,05 N/mm² dan
regangan 28 %, kekuatan luluh 758,26 N/mm². serta tingkat kekerasan 30,9 HRc
dengan struktur yang terbentuk adalah Kristal ferrit dan fasa sementite tampak
lebih halus di bandingkan dengan oli temper.
Penulis: Sasi Kirono, Pistoni
Azis Saputra
Kode Jurnal: jptmesindd110304