KAJIAN PEMANFAATAN SLUDGE IPAL KOTA JOGJAKARTA SEBAGAI PUPUK ORGANIK YANG RAMAH LINGKUNGAN
ABSTRAK: Telah dilakukan
pengkajian kemungkinan pemanfaatan sludge IPAL kota Yogyakarta sebagai
pupuk organik ditinjau dari berbagai
aspek antara lain kandungan unsur nutrien tanaman, logam berat dan dilakukan
upaya untuk mematikan
mikroba patogennya. Hasil
pengkajian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk
menganalisis dampak penggunaan sludge tersebut sebagai pupuk. Sampel sludge
diambil dari Instalasi Pengolahan Air
Limbah Kota Jogjakarta yang berlokasi di Bantul. Sampel sludge dikeringkan pada suhu kamar, dihaluskan dan ditimbang sesuai
keperluan jenis analisisnya. Untuk analisis unsur makro dilakukan dengan metode
Analisis Pengaktifan Netron
Cepat (APNC), sedangkan
unsur mikro menggunakan
Analisa Pengaktifan Netron
(APN). Pencacahan cuplikan menggunakan spektrometer gamma dengan detektor
Ge(Li). Analisis logam berat Pb, Cd
dan Hg dilakukan
menggunakan AAS, sedangkan
Sm, Th, Sb,
Cr dan Co
menggunakan APN. Sedangkan upaya untuk mematikan mikroba
patogen dilakukan dengan irradiasi sampel menggunakan irradiator Co-60
dengan variasi dosis
5, 10, 15,
20 dan 25
kGy. Pengamatan mikrobiologis dilakukan
di Laboratorium Mikrobiologi,
Fakultas Biologi UGM yang meliputi , bakteria total, Escheria coli,
Streptococcus dan Salmonella. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa
kandungan unsur hara makro rerata yaitu N sebesar 4,10 ±
0,007 ppm, P sebesar 640,51
± 14,34 ppm dan K sebesar
3,04 ±
0,06 ppm, sedangkan unsur mikro yang meliputi unsur Mg = 79,31 ± 6,48 ppm,
Zn = 599,8 ± 42,2 ppm, Cu = 16,13 ± 0,4 ppm, Ca = 117,6 ± 9,20 ppm dan Fe =
4,35 ± 0,18 %. Sedangkan kisaran kandungan logam berat yang meliputi Pb = 73,27
– 125,65 ppm, Cd = 1,44 – 2,59 ppm, Hg tidak terdeteksi. Selain itu, Sm = 0,04
–18,68 ppm, Th = 2,20 – 6,37 ppm; Sb = 1,06 – 76,37 ppm, Cr = 1,94 – 51,40 ppm dan
Co = 0,57 – 84,03 ppm. Adapun populasi bakteri yang terbesar adalah Salmonella
sp, kemudian Streptococcus dan yang terakhir Escheria coli. Dari hasil analisis
tersebut dapat disimpulkan bahwa sludge IPAL kota Yogyakarta dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik dengan perlakuan khusus agar unsur Cu, Fe dan Zn tidak
melebihi nilai kritis sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman, sedangkan
kandungan berbagai logam
berat masih dinilai cukup aman. Adapun dosis efektif
untuk menekan populasi bateri total adalah 25 kGy, sedangkan untuk Salmonella sp
sebesar 20 kGy dan Escheria coli adalah 15 kGy. Kandungan logam berat di dalam
sludge yang tertinggi adalah timbal (Pb) yaitu sebesar 125,65 ppm.
Penulis: M. Yazid, Mintargo K,
E. Supriyatni, ME. Budiono
Kode Jurnal: jpkimiadd050055