MEDIA SOSIAL: ANTARA KEBEBASAN DAN EKSPLOITASI
ABSTRAK: Teknologi komunikasi
memiliki andil dalam setiap perubahan sosial, dari mulai lahirnya mesin cetak,
radio, televisi, sampai internet yang di dalamnya terdapat aplikasi media
sosial. Hadirnya internet memainkan peran penting dalam peristiwa sosial
seperti di Mesir, peristiwa Arabic Spring. Di Indonesia, media sosial
menciptakan kohesivitas sosial seperti nampak dalam peristiwa “Cicak &
Buaya”, “koin untuk Prita”. Tulisan ini akan membahas fenomena media sosial
serta menjelaskan siapa yang paling banyak diuntungkan dari penggunaan media
sosial. Hasil diskusi menunjukkan bahwa partisipan merasa memiliki kebebasan
dalam berpartisipasi dalam ruang publik, serta bisa menjalin hubungan
pertemanan, bebas melakukan aktivitas sirkulasi konten media. Di balik itu semua,
yang terjadi sebenarnya adalah partisipan dieksploitasi oleh para konglomerat
yang menggunakan media baru, jejaring sosial untuk tujuannya ekonomi. Aktivitas
partisipan dalam jejaring sosial seperti megunggah video, audio atau artikel
tidak ubahnya seperti pekerja, buruh yang tidak dibayar. Sebaliknya pemilik
media jejaring sosial mendapat keuntungan dari iklan yang masuk. Youtube
mendapat keuntungan dari para pengiklan, begitu juga facebook, dan media sosial
lainya. Ironisya para pengguna tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan
merupakan bagian dari kepentingan ekonomi elit media. Selain itu, di dunia maya
terjadi pengawasan model panoptic : partisipan selalu diawasi oleh media
walaupun tidak merasa diawasi.
Penulis: Karman
Kode Jurnal: jpkomunikasidd140463