KOMUNIKASI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT BERBASIS DIALEK BUDAYA LOKAL (Studi Kasus Proses Komunikasi Penunjang Pembangunan Berbasis Dialek Konjo pada Masyarakat di Tana Toa Kajang Kabupaten Bulukumba)
ABSTRAK: Penelitian ini ingin
mengetahui fenomena proses komunikasi yang terjadi antara Pemerintah dan
Masyarakat yang setting-nya berbasiskan pada dialek konjo. Penelitian ingin
mendapatkan gambaran proses komunikasi melalui dialek konjo. Dengan pendekatan
kualitatif melalui metode studi kasus model Yin, penelitian menunjukkan, dialek
Konjo merupakan bentuk proses komunikasi lisan non media yang
keberlangsungannya bisa dalam setting interpersonal maupun kelompok. Partisipan
komunikasi berbasis dialek Konjo dalam realitasnya bersifat lokal (khusus),
dilakukan komunitas suku Kajang di di Tana Toa Kajang Kabupaten Bulukumba saja.
Proses komunikasi tersebut terikat dengan pesan komunikasi yang disebut Pasang
ri Kajang. Makna isi dari Pasang ri Kajang itu yaitu “Pesan, wasiat, amanat;
Nasihat atau wasiat; Amanat/amanah; Renungan/ramalan; dan
Peringatan/mengingat”. Keberhasilan agen pembangunan menerapkan Proses
komunikasi yang berbasis dialek Konjo, berdasarkan indikasinya karena
berbasiskan pada prinsip Komunikasi Penunjang pembangunan (Development Support
Communication-DSC). Para agen ini mendapat dukungan dari Liaison. Efek yang
dicapai baru efek kognitif. Efek konatif tercapai berindikasi karena masyarakat
Kajang masih terikat Pasang ri Kajang yang nota bene ditunjang prinsip hidup
masyarakat yang disebut “kamase-masea” yang bermakna kehidupan yang serba
sangat sederhana. Dalam kasus ini, untuk dapat mencapai efek konatif, maka
sebagai prakondisi, diperlukan langkah awal berupa penyebaran virus need for
achieviement oleh liaison di kalangan komunitas suku Kajang.
Penulis: Syarifuddin
Kode Jurnal: jpkomunikasidd140474