PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES
ABSTRAK: Pada tahun 2006
diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai angka 14
juta orang, dimana baru 50 % yang sadar
mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 % yang datang berobat teratur. Selain itu,
menurut laporan dari beberapa tempat di Indonesia, angka kejadian dan
komplikasi DM cukup tersebar sehingga bisa dikatakan sebagai salah satu masalah
nasional yang harus mendapat perhatian lebih. Salah satu komplikasi penyakit
diabetes melitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot),
yang dapat bermanifestasikan sebagai ulkus, infeksi dan gangren dan artropati
Charcot.
Penderita diabetes mempunyai resiko 15% terjadinya ulkus kaki diabetik
pada masa hidupnya dan resiko terjadinya
kekambuhan dalam 5 tahun sebesar 70%. Neuropati perifer, penyakit vaskuler
perifer, beban tekanan abnormal pada plantar dan infeksi menjadi resiko penting
untuk terjadinya ulkus kaki diabetik dan amputasi. Ulkus kaki diabetes
merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat dari komplikasi
mikro dan makrovaskuler oleh karena diabetes. Ulkus kaki diabetes sering
diawali dengan cedera pada jaringan lunak kaki, pembentukan fisura antara
jari-jari kaki atau di daerah kulit yang kering, atau pembentukan sebuah kalus.
Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaan kakinya sudah menghilang dan
bisa berupa cedera termal (misalnya, berjalan dengan kaki telanjang di jalan
yang panas, atau memeriksa air panas untuk mandi dengan menggunakan kaki),
cedera kimia (misalnya, membuat kaki terbakar pada saat menggunakan preparat
kaustik untuk menghilangkan kalus, veruka atau bunion), atau cedera traumatik
(misalnya, melukai kulit ketika menggunting kuku kaki, menginjak benda asing
dalam sepatu, atau mengenakan kaus kaki yang tidak pas).
Penulis: I. Nurhayati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd120228